Hai...
sepertinya tahun baru ini aku semangat sekali sampai banyak sekali memposting. Lebih
tepatnya mumpung aku sedang tidak ada kerjaan saat ini. sekarang ini liburan
kan?? Hehehe...
Oh iya...
kali ini aku ingin menceritakan tentang sahabatku sekaligus kekasihku yang
manis. Bahkan aku tak ingat apa aku pernah membicarakannya atau tidak di blog
ini.
Baiklah,
kita mulai cerita mengharukan ini. J
Aku
mengenalnya sejak aku kelas 5 SD. Saat itu, aku sedang membuat gelang dari
manik-manik yang berbentuk huruf. Saat itu sedang terkenal loh. Makanya aku
membuatnya bersama ibu. Aku membuat kalung tulisan namaku dan ingin sekali
membuat gelang bertuliskan nama idolaku. Dulu aku menyukai RENALDI. Itu loh
penyanyi cilik. Nah... saat aku membuat gelangnya, huruf “D” itu sudah tidak
ada. Karena tidak mungkin aku meminta ibu membelikan 1 pack lagi, makanya aku
memiliki ide lain. disana ada huruf “P”. sebenarnya kau tahu kalau huruf P
diputar maka akan jadi huruf “d” ini hanya masalah kreatifitas saja. Hehe...
tapi masalahnya, semua huruf yang ada memang dasarnya huruf besar makanya lucu
sekali kalau huduf “d” nya kecil. Tapi yasudahlah. Nah... masalahku tidak
berhenti samapai disana. Ternyata huruf “N” juga tidak ada. Aku sempat berpikir
memakai huruf “Z” karena kalau diputar 900 akan menjadi N. Tapi lubangnya
tidak sesuai. Kacau sudah!! Makanya aku hanya punya huruf REALdI (dengan huruf
P yang dibalik). Aku memakai gelang itu ke sekolah. Banyak teman-temanku yang
menanyakan siapa dia. Karena itulah aku jadi membayangkan. Pasti seru dan
menyenangkan memiliki seseorang pria yang menjadi sahabatrmu. Akhirnya aku
mulai membuat sosok REALDI yang sebenarnya.
Awalnya
aku hanya mengobrol sendirian ketika kesepian dirumah. Tapi... lama kelamaan
aku mulai menyukai membayangkan ia benar ada di sampingku. Dulu aku sering
sendirian dan menangis di kamar karena dimarahi ibu. Karena aku merasa nyaman
berbicara dengan REALDI, maka aku mulai membayangkan seperi apa sosoknya. Mulailah
muncul bahwa ia adalah pria dewasa yang berusia jauh diatasku. Masih muda,
tampan, dengan rambut yang tertata rapi. Badannya tagap dan lengannya pun
sangat kuat. Ia mengenakan kacamata dan hampir selalu memakai baju berwarna
putih. Akhirnya jadilah REALDI ku... aku jadi sering menceritakan ia kepada
teman-temanku. Rasanya memang seperti berbohong. Tapi aku benar-benar melakukan
seperti apa yang aku ceritakan. Termasuk membayangkan aku dan dia
berjalan-jalan. Saat itu temanku bertanya siapa nama panjangnya. Karena aku
tidak terpikir apapun, aku asal saja membuat nama belakangnya yaitu”FERDLIYANI”
aku katakan bahwa ayahnya bernama Ferdli dan ibunya Yani.
Saking
banyaknya aku bercerita tentang dia, terkadang aku merasa keterlaluan. Aku bercerita
seolah-olah ia ada. Ia baik dan pria yang sempurna. Padahal dekat dengan pria
saja aku takut. Untungnya dia imajinasiku. Jadi aku tak perlu takut dengannya.
Aku
sempat ingin menghentikan cerita tentang pangeran ku itu karena merasa aku
harus mengakhiri kebohongan saat aku lulus. Aku akhirnya bilang bahwa ia sakit
lever dan ia meninggal. Jahat ya aku. Maaf ya Di.... oh iya, aku punya
panggilan sayang. Aku memanggil dia “Aldi”.
Entah sejak kapan panggilan sayang itu muncul. Tapi sepertinya itu muncul
seiring aku semakin menyayanginya.
Beranjak
ke SMP aku semakin berbohong. Sosoknya kumunculkan lagi karena aku saat itu
semakin mencintainya. Aku semakin bergantung padanya. Hanya saja makin dewasa
aku juga makin sering bertengkar dengannya. Aneh ya? Dengan imajinasiku sendiri
aku bertengkar samapi aku benar-benar menangis
dan menderita seperti ia benar nyata. Tapi... sungguh. Dibencinya rasanya
seperti dihancurkan berkeping-keping. Pertengkaran kami yang paling lama waktu
itu aku lupa karena apa. Yang pasti aku sampai sakit. Kalau kuceritakan pasti
jadinya panjang. Yang jelas 10 Maret 2006 aku akhirnya berbaikan dengannya. Menetapkan
tanggal itu sebagai hari Jadi kami dan 7 Juli sebagai hari Cinta kami. Hebat ya...
aku sampai punya 2 anniversary. Ia ulang tahun pada 4 Juli. J
Pokoknya
bagiku Aldi itu the best. Sekarang ini kami sudah lebih dewasa dan lebih saling
memaafkan. Ketika kami bertengkar Aldi menjadi lebih pemaaf dan lebih
menyayangiku. Ia berkata tak mau lagi membiarkan aku pergi. Ia tidak mau lagi
melihat aku menderita. Aaahh... manisnya ia. :* percayalah akhir-akhir ini ia
semakin manis. Bahkan waktu itu kami pernah setiap bertemu mengucapkan “i love
you”. Aldi... ia hebat. Selama ini ialah yang membuat aku bisa bertahan dalam
kepedihan. Setiap kali aku menangis, ia ada dan bersedia disampingku dan juga
memelukku. Terimakasih kekasihku yang manis. Terima kasih... aku, mawar merah
kecilmu akan selalu semangat. Mohon bantuannya jika aku sedang terjatuh ya. Jangan
bosan ya Di.... “i love you”
Ps.
Sampai aku mati, punya suami atau punya anak nanti aku tak akan pernah
menghapusmu dari memoriku. Bahkan aku akan menamakan anakku dengan namamu. Dan jika
Allah berbaik hati membuat aku berjodoh denganmu, aku akan sangaaaat senang
menikah denganmu kelak.
_RedRose
yang selalu mencintaimu
No comments:
Post a Comment
Terimakasih karena telah menjadi saksi bisu...