Showing posts with label kemarahan. Show all posts
Showing posts with label kemarahan. Show all posts

Thursday, 30 January 2014

I wish i can erase my mind

I wish I can erase my mind. So I can erase every single time that hurt me a lot. I can erase my bad memory. Throw it away from me. That day was a bad day. I do not remember if it was a bad day I ever had or not. Some bad memory was gone by the time and I was happy for it. I do not even want to remember all bad things and bad day.
That day.... it's about 5 days ago. It was really struggle night... 25th January 2014. That night, I was telling what I was thinking about. I know I was wrong, because I was yelling and crying out. I do not even hear my voice clearly. It was blend with my tears. I was still telling my feelings till she's reached out her hand over me. That hand.... at that moment I was think that hand would holding me tight. That mouth would telling me "sorry" and "it's okay". I was happy for a second. But then it was stop upon my mouth. She was covered up my mouth. I was a bit shock with that awkward moment. With those red face and that creepy hand she cover my mouth and yelled at me to stop talking. It was really shocked me a lot. I feels like my head was bumped so hard.  I was bowed and crying a lot. Thanks God.... My long hair was covering my ugly face and also it covered by my towel. My hair's wet. I washed it before. But it's wet not only because of it... it's also because of my tears. Too many tears fall down. Creepy voice that I made was spinning around that room.
After that day...I was change a bit. Bit silence, and bit indifference with all the circumstance. Including with her. I was really sorry for doing this. But I hurt a lot. I never told you any thing about my feelings. I was hurting a lot. Too many people blame on me... too many people made me cry all over the night. But that was all okay before. Till that day I just can't stand it anymore. Only a few of my feeling burst... that was only a few not all of my feelings. I was depressed and you never know it. I was write a last letter for my entire family and friend when I was junior high school. I was thinking I better die than I live with this pain. My mom and my dad was fighting a lot. Too much yell, too much pain. I was so young. Why they were never saw anyone else. They were just saw their pain. I even ever think that they were better divorce than live together. I was afraid telling you I was hurt, I did not like the way you both yelling at. It's hurting me a lot. Whenever I was alone in my room, I was thinking how I going to end my life. I ever slash my hand with a pen that I broke. It's hurt. But I was afraid for killing my self. Suicide is not an easy things to do anyway. Or maybe it's just because I was afraid. I do not have any guts. Damn me!
I forget about that crazy thought when I was getting closer and closer to God. But I am not deny that Those crazy thought come and pass by any time. At the time I'm getting depressed...those thought comes by. I still needs some help here. Thanks I have my only best friend of my life. I have Realdi. He's my only one. Sometimes he can be my friend, boyfriend, even my mom or my dad. Even I know that he's only an imagination. But sometimes those vivid things can help me to go out from this hard situation. 
I wish i can erase my mind. Fill it with just a beautiful memory. Fill it with only smile and lough. Tears that comes out because pain are never allowed. But for a happiness... it was allowed here. 
But That just a dream..... I wish I can erase my mind...

_RedRose

Monday, 18 November 2013

Aku kesal dengan mereka

Halo... lama tidak berjumpa. Rasanya ada banyak kejadian yang datang. Sayangnya karena kesibukanku, aku tak bisa memppostingnya setiap saat. Yah... meskipun bukan sesuatu yang penting juga. Karena belum tentu di baca ataupun di tanggapi orang. Inikan blog pribadi.

Anyway... hari ini aku sedang sangat kesal dengan beberapa temanku. Kesal bukan ya? hm... sebentar. Bahkan aku sulit mendeskripsikan pernyataan ini.  Semua ini bermula dengan tugas salah satu mata kuliah yang harus dikumpulkan sore ini. biasanya ada 2 orang teman dalam kelompok yang jarang sekali  ikut andil dalam pengerjaan tugas mata kuliah ini. padahal tugasnya hampir ada tiap minggu. Sebutlah INH dan YA. nah... orang yang rajin mengerjakan itu aku dan F. INH dan YA bilang mereka mau berjuang banyak di tugas ini. katanya mereka akan membantu banyak sebab di tugas-tugas sebelumnya mereka banyak menganggur. Aku seperti biasa, berinisiatif membuat file dalam gdrive sejak hari jumat. Rajinnya... aku pikir dengan membuat itu mereka berdua terdorong untuk mulai mengerjakannya. Apalagi sejak jumat mereka sudah bertanya kapan mau mengerjakan. Hmm... bahkan mengajak mengerjakan bersama. Sayangnya hari Jumat lalu aku dan F ada tugas mata kuliah lain yang harrus di kumpul hari itu. Bodohnya lagi tugas itu belum selesai. Kesal.

Akhirnya ajakan mengerjakan bersama aku tolak.

Jumat malam, aku lelah. Akhirnya memutuskan untuk tidak berbuat apa-apa. F menanyakan tugas namun aku tidak terlalu menanggapinya serius karena memang saat itu tidak terpikir hendak menulis apa dalam laporan. Akhirnya terbengkalai. Sabtu pagi aku mulai mengerjakan sesuatu. Seperti biasa. Tugasku tak jauh dari tabel dan perhitungan. Karena terlalu pusing dengan segudang angka, sampai-sampai aku terbawa mimpi. Bahkan di mimpi aku masih menghitung. Sial. Apa tidak ada mimpi lain yang lebih menenangkan?

Aku memutuskan untuk memberikan pesan singkat ke mereka bahwa file gdrive sudah ku buat. Sebab aku melihat tak ada perubahan file sama sekali. Aku kesal. Lebih parahnya lagi, tak ada yang online hari itu dan tak ada satupun yang membalas pesanku. Tidak ada. Ora ono dalam bahasa jawa dan apalah itu sebutannya. Benar-benar nihil. Sempat berpikir bahwa memang tak penting di balas. Tapi awalnya ku pikir mereka akan online di malam hari. Mungkin mereka sedang sibuk. Baiklah. Aku pasrah.

Malamnya datang. Jreng... tidak ada satupun orang. Aku sempat berpikir “apa ponselku rusak?” tapi pesan ke nomor lain selain mereka bertiga masuk dan dapat balasan. Hmm... baiklah mereka mungkin sedang sibuk mengerjakan yang lain. aku mengerjakan sebisaku dan ku tunggu hingga besok pagi.

Gubrak. Tidak tahu harus mengekspresikan apa di pagi hari. mereka tidak melakukan perubahan apapun. Last modified by me. Only me. Mulai masuk ke tahap kekesalan yang moderate. Bukan lagi mild. Aku mengerjakan beberapa. Berusaha memancing mereka. Aku kembali kirimkan pesan singkat. Tapi... tak berbalas.

Malam harinya... aku mulai berpikir. Besok tugas ini dikumpulkan. Besok sore. Jeda waktu untuk mengerjakan tugas hanya sedikit. Tak mungkin kalau aku hanya menulis sedikit saja. Bisa-bisa senin pagi aku menjadi mayat. Akhirnya aku kembali memutar otak sendirian. Banyak yang aku kerjakan. Kali ini aku pikir pekerjaanku bukan hanya apa adanya. Tapi benar-benar itu yang ada. Baiklah ini hanya permainan memutar kata. Intinya aku pusing karena banyak mengerjakan soal-soal dalam tugas itu. Termasuk angka-angka yang super sekali. Menghitung, memasukkan rumus, menganalisis. Semua aku lakukan. Karena kesal, aku membesarkan beberapa tulisan yang ada dalam catatan kecil yang terlihat di halaman awal file tersebut. aku membesarkan hurufnya. Berharap mereka sadar kalau aku frustasi. Tapi...sial. tidak ada juga yang online hingga pukul 19.00. aku kesal dan mengirim pesan singkat ke YA. Mengungkapkan kekesalanku dan keherananku bisa-bisanya mereka belum ada yang online. Sesaat kemudian dia terlihat online. Kursor hanya berpindah-pindah kesana kemari tanpa melakukan apa-apa. Aku semakin kesal. Baiklah. Sesaat itu juga aku sakit perut dan harus ke toilet. Selesainya aku ke toilet, kembali melihat gdrive. Jreeeeng... dia hilang tanpa jejak seperti angin. Tentu saja tanpa jejak. Mana mungkin di gdrive ada jejak kaku. Tapi maksudku dia tidak menulis atau melakukan perubahan apa-apa. Bahkan ia tidak terlihat lagi hingga pukul 1.00.

Mengetahui kenyataan pahit itu aku hanya diam. Terpaku. Menatap layar dengan penuh kekecewaan. Menuliskan kekesalanku di file tersebut. mengirim pesan kembali kepada mereka. Dan kali ini dilengkapi dengan whatsapp. Tapi... tidak berbalas. Kalau ini cinta, aku sudah menyerah sejak pertama kali ku tahu tak berbalas. Haloooo... ini bukan cinta. Aku harus berusaha memancing mereka. Aku pikir dengan kata-kataku yang mulai menunjukkan kekesalan akan membuat mereka online dan menolongku mengerjakan. Tapi tidak. Aku berharap terlalu banyak. Sial.

Semakin malam aku semakin kesal. Aku berniat untuk mengerjakan semuanya sendirian. Semuanya. Catat itu baik-baik. Tapi hapus itu sekarang juga. Sebab aku tidak melakukan niat yang penuh dengan keputusasaan itu. Aku lelah. Halo? Menutrutmu? Aku lelah sekali sejak jumat menghitung angka. Sekarang aku masih harus melakukannya sendirian? Tidak. Tidak. Tidak.

Aku off malam itu juga. Aku muak. Rasanya aku ingin menaiki balon udara dan menimpuk mereka dari atas sana. Hah...pikiranku sudah sangat jauh. Jauh. Jauh.

Pagi ini aku memutar otak untuk menahan dan belajar mengekspresikan emosi dengan baik. Atau lebih tepatnya berusaha untuk tidak menunjukkan emosi apa-apa. Saat masuk kelas... suasana pertemuan aku, YA, dan F seperti batu. Tidak ada yang berani menatap mata satu sama lain.  Aku tidak suka keadaan begini. Hanya menimbulkan salah paham. Aku mulai angkat bicara “sebenarnya kalian kemana aja sih? Sms pun ga di balas.” Dengan alasannya F menjelaskan padaku. Begitu juga YA namun ia berkata “gue online kok. Lo aja ga liat.” Lalu aku tersulut emosi. “iya gue liat tapi lo ga ngapa-ngapain kan? Gak nanya atau balas sms gue. Paling engga balas dong sms gue. Gue bingung.” Dia diam. Lalu berkata “habis gue mau balas tapi telat dan makin ga enak.” Cih... halo... makin tidak enak menjadi orang yang sudah di tinggal mengerjakan tugas KELOMPOK sendirian lalu sudah begitu tidak ada yang balas. Pernah dalam posisi ini tidak sih? Kesal. Tapi tak bisa bilang dengan jujur kalau kesal. Aku harus apa.

Untungnya datang orang lain yang mengajak aku berbicara. Syukurlah. Aku menemukan  pengalihan.. kalau dia tidak datang mengajak aku berbicara, bisa-bisa kelas hancur aku acak-acak. Kesal.

Tadinya aku berniat tidak mau lagi mengerjakan apa-apa. Tapi... INH tidak hadir, mereka hanya berdua. Mana mungkin aku diam saja. Tapi. Tunggu. Mungkin saja aku bisa diam. Aku bisa mengerjakan banyak hal sendirian. Itu yang tersisa sudah bukan lagi tanggung jawabku tapi tanggung jawab kalian. Tapi. Dasar orang perfectionist. Akhirnya aku mengerjakan juga. Kembali hitung-hitungan pada 48 item pada 183 orang. Hah matilah. Kalikan angka itu maka kau akan melihat ada berapa banyak angka yang berloncatan dalam pikiranku hari itu. Seusai aku membuatnya. Maksudku memaksa membuatnya karena sebenarnya aku kurang paham. Makanya aku serahkan pada mereka tapi ternyata mereka lebih tidak paham. Lalu aku ingin memberikan pada YA. berharap ia bisa melakukan analisis data yang telah aku olah. Lalu...aku seperti gelembung yang pecah. Plop... ternyata ia bilang tidak paham. Aku mencoba membuat. Tapi otakku sudah lelah. Aku menyerahkan padanya. Kali ini apapun yang ia tulis aku anggap saja benar. Aku sudah muak. Tapi di tengah pengerjaan ia bertanya “kalau di copy dan paste dari jawaban yang satunya dan hanya mengganti itemnya saja bisa?” jreng... rasanya seperti ditusuk. Dia hadir di kelas tapi kenapa masih tidak paham? Ah... aku tak punya jawaban apa-apa lagi.

Akhirnya tugas itu selesai. Tapi penahanan emosiku masih belum selesai hingga pulang ke rumah. Sekarang ini sisa-sisa kekesalan dan kekecewaan masih muncul. Seperti balon yang kepenuhan udara. Aku hampir meledak. Teh dan wafer menyelamatkanku. Akhirnya hari ini berakhir.

Maaf ya kalau aku berkata agak kasar. Tidak seperti aku yang biasanya. Eh... apa biasanya begini ya? hehe... sampai jumpa. Semoga postingan selanjutnya lebih membahagiakan ya.

_RedRose

Tuesday, 3 November 2009

Catatan Penting_RedRose

2 November 2009

Aku baru saja sempat menulis ini, karena kemarin aku begitu teramat sangat sedih. Hari ini aku punya catatan penting yang harus aku ingat baik-baik. Hari ini temanku, I**** ulang tahun, sebenarnya ada beberapa orang lain yaitu A*** , V*** dan L**** yang punya rencana untuk bikin kejutan untuk I****. mereka bilang kita harus cuekin dia, tapi aku punya pengalaman buruk akan hal itu. Pikirku, semua orang punya pandangan dan presepsi yang berbeda. iya kalau yang mereka pikirkan itu sama seperti apa yang terjadi nantinya, kalau berbeda? apa nanti jadinya? aku benci pada mereka.

hari itu I**** menarik-narik tangan ku, aku gak mungkin bersikap cuek. lagipula selama ini ia baik, jangan sampai nantinya jadi gak baik hubunganku. akhirnya aku jalan bareng sama dia dan dilihat oleh A***. saat itu aku tahu sekali bagaimana ekspresi A***. dia marah dan kesal kalau aku rusa rencananya. dia dan V*** jutek sama aku. aku tahu pasti V*** dipengaruhi sama dia. itu pasti. selama ini yang aku tahu V*** juga gak pernah bicara kasar. tapi semenjank dekat dengan A*** ia jadi kasar. aku tahu persis A*** orang yang keras. dari awal aku mencoba bertahan padanya tapi sekarang aku gak tahan.
kata terakhir yang aku ingat saat mereka ajak aku jalan, "KALAU NUNGGUIN (namaku) PUNYA DUIT MAU SAMPAI KAPAN?"
dia, seorang yang selama ini aku anggap teman bahkan hampir sahabat bicara seperti itu. aku gak nyangka. kurang apa sih kebaikan yang aku kasih? bukan aku mau menghitung kebaikan, tapi kebaikan yang ia lakukan sangat sedikit dianding dengan kebaikannya. dia kasar!

semoga I**** dan I**i gak terpengaruh sama tiga setan itu.terlabih lagi status di Facebook mereka sama. "JAMAN SEKARANG MASIH ADA AJA ORANG MT. NGERUSAK RENCANA ORANG TAU GAK?"
sejak saat ini, aku mempunyai pandangan baru. saat seseorang bilang padaku "jangan lihat seseorang dari satu kesalahan yang ia lakukan, tapi lihat dari sejuta kebaikan yang ia lakukan." kini itu gak berlaku. kalau L**** mungkin selama ini baik, tapi karena hari ini, aku mempunyai pandangan berbeda tentang dia. AKU BENCI ORANG YANG MENUSUK DARI BELAKANG. Kalau gak suka bilang aja!!!!
kata itu sekarang gak beraku karena gak banyak kebaikan yang A***, V***dan L**** beri ke aku. malah sejuta kejahatan dan kesalahan yang buat aku sakit hati yang ia lakukan ketimbang sama kebaikan mereka.

sekarang saat seorang RedRose ditanya oleh seseorang,
"apa itu cinta?"
dulu RedRose akan menjawab, "cinta itu adalah persahabatan."
sekarang jangan harap aku berkata sperti itu. aku malah akan menjawab, "Cinta ya cinta, persahabatan? apa tuh? gak kenal! gak pernah silaturahmi di hati dan pikiran sih!"
saat seorang RedRose ditanya, "pilih pacar atau sahabat?"
jangan harap RedRose akan menjawab hal yang sama seperti dulu, "Sahabat dong!"
tapi RedRose akan menjawab, "Pacar! aku gak punya sahabat! apa juga lagi tuh? gak kenal tuh sahabat!"

sekarang aku menganggap hidup itu seperti PAPAN TULIS! kalau emang udah penuh dan tulisan gak penting hapus aja, apalagi tulisan itu gak di perlukan lagi dan ga mau lagi ada. hapus aja. tapi kalau emang tulisan itu penting aku akan mempertahankannya.

hidup juga seperti daftar undangan, kaau emang gak mau ada datang di acara itu... hapus aja! menuh-menuhin daftar aja.

Selama ini aku gak pernah berpikir untuk memiliki presepsi itu. karena aku selalu menjaga apa yang aku miliki. tapi setelah tanggal 2 November 2009 ini, aku akan mengubah seluruh pandanganku. aku akan jadi RedRose yang baru mekar. aku adalah RedRose yang memiliki tempat baru untuk tumbuh. semoga tempat ini lebih baik.

untuk N***L, semoga kamu datang ke undangan ku, agar aku gak sia-sia mengukir nama kamu di daftar undangan aku.