Tuesday 8 December 2009

Batas Kesabaranku

Tuhan...
kemarin aku berada dalam posisi di ambang batas kesabaran ku. sebelumnya saat suasana rumah begitu gelap karena ada masalah dengan listrik di rumahku, aku mendapat pesan singkat dari seseorang yang tidak aku ketahui. aku kaget waktu membacanya hingga ingin rasanya aku menangis.
"pernahkah terpikir oleh mu untuk bilang kepada sahabatmu : TERIMAKASIH SAHABAT ATAS KEBAIKAN MU KARENA TELAH MEWARNAI HIDUP AKU SEMOGA KITA BERSAHABAT SELAMANYA SAMPAI DI SURGA"
aku terkaget-kaget waktu membacanya. siapa yang memberi pesan singkat seperti ini kepadaku? tiga makhluk yang ku benci itu? pikirku. tapi kurasa tidak mungkin. sampai akhirnya aku membalas pesan itu.
"memang ada ya yang akan mengucapkan terimakasih sama sahabatnya?"
saat itu ia lama sekali membalas pesan singkat ku. tak ada tanda-tanda ada pesan masuk di ponselku. hingga sampai ponselku berdering dan saat ku lihat dia membalas sms ku.
"ada. buktinya aku! apa kabar ****!"
aku kaget waktu dia berkata seperti itu. to the point sekali. tapi aku suka dengan statement nya. sampai akhirnya aku ingat dia siapa. cara dia memnaggil namaku, menganggap aku sahabatnya itu pasti.... Dhona. ya. Gema Ramadhona,
teman SMP ku. kupikir ia tak ingat karena sudah lama tidak mengirim pesan dan kabar apapun terhadapku. sampai akhirnya aku membalas pesan itu menanyakan kalau apa benar itu Dhona. ternyata iya. dia mengiyakan pertanyaanku dan bertanya.
"Kok **** tau sih?"
dengan senyuman yang bahagia aku membalas pesan itu. aku bilang padanya, "tau lah, dari cara kamu manggil nama aku... aku tahu kalau itu pasti kamu."
aku senang sekali mendapat pesan darinya.
tahu apa yang jadi batas kesabaranku malam itu?
malam itu aku mengirim pesan yang Dhona kirim kepada 3 makhluk itu. L****, A***, dan V****. tak ada balasan. siapa pula yang mau mengalah seperti aku. itu sudah berada di ujung sekali. aku tak tahan lagi sampai aku mencoba mengalah. ternyata itu hanya jadi bualan belaka. tak ada pesan balasan. sedikit sih aku berharap, tapi harapan itu sirna. hingga ada seseorang yang mengirim pesan singkat dengan panjang sekali terhadap ku tentang persahabatan. tentang bagaimana aku bisa menutupi kenyataan dan menilai bagaimana wangingya bunga mawar dan busuknya bunga bangkai. dan di akhir pesan itu tertulis "kata-kata mu yang terus membuat kita berpikir, rangkaian kata yang membuat kita merasa terbelakang"
aku tak tahui siapa yang mengirim, ku tanya tak ada balasan. sampai berkali-kali aku melihat pesan itu. emotion -,- membuat aku sedikit berpikir
tak ada seorangpun yang pernah memakai emotion itu kecuali A***. apa iya dia? aku ragu. aku tak mau mengusik hatiku lagi. hatiku sudah cukup tenang.

hingga hari ini tak ada perubahan dari tiga makhluk itu. aku sangat terkejut waktu aku lewat di depan L**** dan aku tersenyum dengan dia, tahu apa yang terjadi. aku merasa seperti patung bahkan tembok yang han ya lewat. aku tak dilihat sedikitpun, sedikitpun...

aku sangat sakit. aku berada di ambang batas kesabaranku. semua yang ku jaga hancur. selama ini semua yang ku lindungi selalu menjaga dan menghormatiku. bahkan sangat menghargai dan berterimakasih pada ku. tapi mereka...
SHIT!
kata terakhir yang akan aku ucapkan. kata kotor yang gak seharusnya aku ucapkan. tapi aku sudah tak tahan lagi.
maaf Tuhan... maaf...

_RedRose

No comments:

Post a Comment

Terimakasih karena telah menjadi saksi bisu...