Tuesday 2 September 2014

Late Post: Day to Day at GP

Day 1 - Senin, 30 Juni 2014
Hari ini hari pertama magang. Aku dan 3 orang teman memutuskan untuk magang disini. Di panti rehabilitasi narkoba. Hari pertama, ga banyak yang aku dapat. Satu gal yang ku ingat. Kepala panti benar-benar menyeramkan. Rasanya tujuanku awal kemari masih belum dipahami olehnya. Jujur saja, aku ga terlalu menyukai tatapannya. Termasuk bibirnya yang terkadang bergetar seolah merendahkan. Terlihat jutek pula.
Setelah ada pengarahan dari kantor, kepala salah satu bagian di kantor mengantar kami ke asrama panti. Kami berhenti ke salah satu asrama. Oh iya... sebut saja org yg mengantar itu Mr. A. Dia orang yang cukup baik dan ramah. Tapi jika dibandingkan dengan kepala panti yang jutek itu, dia lebih dari cukup.
Saat tiba di asrama itu, kami berkenalan dengan salah satu konselor di sana. Dan ada pula SF disana. Setelah kami berkenalan, Mr.A meninggalkan kami bersama konselor disana. Sebut saja konselor ini si AF.
Kalau ada bagian paling awkward yang bisa disebutkan di hari ini adalah ketika kami ditinggal tanpa ada arahan sama sekali dari Mr.A. pasalnya AF sangat tidak membuat kami nyaman. Acap kali kami tabta mengenai beberapa hal di panti pun banyak yang tidak ia ketahui. Menyebalkan sekali. Rasanya aku benar-benar ingin segera pergi dari saung itu untuk menghindari mereka.
Obrolan kami makin lama semakin tidak jelas. Banyak jeda dimana kami sama-sama diam tidak mengeluarkan sepatah kata apapun. Akhirnya adzan dzuhur menyelamatkan kami saat itu dari ketidaknyamanan kami bersama AF.
Siangnya, setelah kami kembali ke wisma, kami tidak keluar dan melakukan satu hal apapun. Jujur saja. Hari itu mungkin jadi hari yang paling guilty. Karena semua yang ada ga sesuai dengan harapan. Kami yang tadinya berharap ada pemanduan ternyata malah dilepas begitu saja. Sudah begitu kami malah bertemu dengan orang-orang yang tidak menyenangkan macam AF itu.

Day 13 - Rabu, 16 Juli 2014
Hari ini, berjalan lebih santai dari hari sebelumnya. Juga lebih padat. Kurang lebih sama seperti kemarin. Paginya, kami ikut mor-brief. Bedanya, karena wawancara kemarin kami jadi bingung mau memberikan feedback apa. Mereka sebegitu bosannya dengan feedback yang itu itu saja. Bingung. Takutnya masuk kuping kanan keluar kuping kiri saja.

Hari ini kedatangan kami diawali dengan ditemukannya luwak di asrama primary 1. Lucu sekali. Bagaimana bisa itu ditangkap dan ditemukan. Besar pula. Mereka terlihat sedang memberi semacam obat penenang pada luwak. Selepas perhatian kami yang tertuju pada luwak, bro I menghampiri kami dan mengajak bicara. Sedikit menjelaskan tentang NA. Berhubung mor-brief sudah mulai, pembicaraan kami terputus.

Omong-omong soal morning briefing, hari ini hari pertama kami berkenalan secara resmi dan keseluruhan. Yah setelah ketidak kenalan dan asal nongol di setiap grup tanpa tahu nama. Akhirnya bisa kenalan juga. Thanks to I.w yang sudah memulai agar kita bisa kenalan. Hahaha... aku ingat jelas saat dia mengangkat tangan sebelum dimulainya morning briefing meminta dikenalkan dengan kami pada bro A2.

Setelah selesai kami kembali mengobrol di saung dengan bro I. Sebelumnya saat melihat ke dalam mayor office, aku melihat ada SF Iq disana. Dengan senyumannya yang biasa itu. Hanya melihat sekilas. Tidak lebih.

Saat pertengahan kami mengobrol lagi tentang NA dengan bro I, SF Iq datang dan berkata "dari awal gua belum tau ini nama2 nya siapa". Hahaha.... rasanya hari ini pengenalan nama jadi topik utama. Setelah berkenalan nama satu persatu, tiba-tiba saja SF Iq di bagianku bertanya usianya berapa. Sempat berpikir sekilas, "jangan-jangan muka ku udah benar-benar terlihat tua". Saat dia tahu usiaku, dia bilang "wah seumuran berarti". Lalu dalam hatiku tetap berkata "ini beneran dikira tua ya?". :") lalu dia bilang lagi kapan ulang tahunnya. Dan waktu aku bilang juli, dia bilang "iya nih siapa tau mau kasih kado" hahaha... dasar! Intinya selama pembicaraan tadi dia nimbrung aja untuk mencairkan suasana.

Sepulang dari primary 1, sorenya hujan. Tapi kami tetap memutuskan bermain games di prumary 3. Kejadian kocak bin ajaib terjadi ketika kami lewat dan mendengar suara mereka yang sedang asik menonton televisi. Akhirnya kami melangkah pulang. Alasannya? Bukankah sudah jelas? Pertama hujan mengahalangi kami. Kedua, suara mereka itu terdengar super asik. Kedatangan kami bisa mengganggu waktu santai mereka. Tapi, at the end ketika kita mengambil langkah mundur... tiba-tiba suara seseorang yang tetnyata si N memanggil kami. Rasa malunya itu seperti habis nyolong pisang di kebun orang tapi ternyata orang yang punya kebun ada di bawah pohon itu. Malu total. Akhirnya kita melangkah kembali ke asrama untuk melakukan games. Menyenangkan meskipun pada salah satu games agak garing. Tapi di games terakir lebih menyenangkan. Bahkan sampai lupa waktu untuk wash up dan menyiapkan buka. Kasihan mereka. Waktunya kita kejar-kejar. Tapi... dengan games tadi sedikit banyak aku bisa tahu tentang mereka.

Anw, agak BT dengan kelakuan D dan orang-orang di sana tadi yang meledek kami berdua. Jujur saja... aku ga suka. Serius. Bukan hanya karena aku malu. Tapi perilaku yang seperri jnj membuat aku ga nyaman.

Malamnya, seperti biasa kami ikut di grup primary 1. Hari ini discussion grup. Seru. Pakai banget. Hahhaa... beneran seseru ini melihat debat mereka. Seperti biasa, SF Iq selalu senyum.hasi ini aku ada persis di sebelahnya. Lalu... dia salah conduct. Antara grogi atau beneran ga fokus. Dia juga sempat bilang ke aku "jangan serius-serius amat. Tegang banget mukanya". Hahaha.... Malu tapi lucu.

tapi ada hal yang agak bikin kecewa. Sebentar. Bukan kecewa. Mungkin ada kata yang lebih tepat tapi aku ga bisa mengelaborasi perasaan apa ini. Aku rasa aku terlalu terbawa suasana disini. Ceritanya tadi bro I minta nama lengkap dan nomor kami. Katanya sih delegasi dari bro R. Tapi biasalah SF Iq dan bro lainnya meledek itu modus. Eh... nyatanya beneran modus. Selepas dari asrama, F dapet notif kalau fb nya di add sama bro I. Plus dapet sms pula dari 2 orang yang entah siapa tapi udah jelas bro-bro itu pastinya. Agak.... entahlah apa perasaan ini. Waktu dia dapet sms dan hanya dia. Langsung terpikir, jangan-jangan SF Iq. Agak sedikit ga terima. Bahkan sempet mikir kenapa aku selalu dapat yang ga aku mau dan ga pernah dapat yang aku benar-benar suka. Bercandaan anak-anak tentang aku dan D di prumary 3 dan aku dengan N seperti yang juga diejek SF Iq membuat aku merasa ga nyaman.Lagian sih SF Iq kenapa pakai ikut-ikutan sih. Ah...aku rasa aku benar-benar terhasut dengan sentumannya. Mungkin senyumannya selama ini bukan buat aku. Apa sih... sudahlah... selamat malam.

Day 14 - Kamis, 17 Juli 2014
Yah sudahlah. Apa mau dikata. Hahaha... ga ada yang jauh lebih baik ketika tau ternyata di fb di add juga tapi hp tetap konsisten ga berdering. Eh malah nambah satu lagi si N di sms. Si F malah jadi banyak yg sms. Salah satunya bisa jadi SF Iq. *guling-guling*

Pagi ini ga ikut morning briefing. Alasannya? Yah mau ngobrol aja dengan bro R. Eh tiba-tiba... bro B lari dengan pandangan dan muka yang kusut. Waktu di tanya oleh bro R kenapa... bro B hanya bilang "si U*** bro" (nama salah satu residen disebut) pikiranku langsung menuju ke satu hal... tidak lain dan tidak bukan. SPLIT! Yah benar saja. Tertangkaplah si U*** oleh bapak satpam yang ramah dan baik hati. Sampailah mereka kembali disini. Kasihan si U***.

Ada satu hal yang diceritakan bro R tentang salah satu residen. Sebut saja si MR. Sayangnya aku benar-benar tidak bisa menceritakannya disini. Dimanapun. Juga tentang obrolan Si F yang dekat dengan bro I. Sebab di antara obrolan mereka terselip masalah-masalah pribadi. Setidaknya aku bersyukur tidak ada di posisi si F. Kalau aku yang ada di posisinya aku mungkin akan sulit menempatkan diriku disini. Jadi akan jauh lebih baik jika aku tetap begini. Biar saja lah tidak ada yang mendekati. Aku aman melalui jalan ku sendiri. Jalan yang telah ditakdirkan oleh Allah. Jalan yang terbaik dan yang selalu tepat untukku.

Selepas hari, sorenya si F mendapat sms dari bro I yang mengajak kami berbuka puasa. Kami menolak dengan alasan primary 3 sudah lebih dulu mengajak kami berbuka puasa bersama dengan mereka. Lalu pada akhirnya kami tidak buka puasa bersama siapapun. Hahaha... habisnya waktu kami datang di primary 3 tidak ada yang membukakan pintu. Pintar-pintarnya kami mencari alasan untuk akhirnya memuruskan berjalan kembali ke wisma. Hahaha.... di antara kami, aku yanh paling merasa lega karena kami tidak buka puasa brsama di primary 3. Kenapa? Jelas saja lah karena adanya keberadaan si D. Pasalnya bukan cuma dia yang membuatku terganggu, tapi juga anak-anak di sana termasuk teman-temanku. Tidak ada yang beres.

Malam hari datang dan jreng... hanya tinggal tersisa aku dan BNP yang solat traweh di masjid. Aku sudah tidak ingin membahas hal ini lebih dalam. Satu hal yang harus diingat dan dicatat, sekeluarnya kami daru masjid ridak ada suara-suara mengganggu yang muncul di depan mushola ketuka kami berdua keluar. Hahaha....

Segera kami menuju primary 1. Malam ini encounter group. Berharap akan jauh lebih seru dibandingkan minggu sebelumnya. Posisi duduk sudah di luar circle tapi tetap saja tidak seru. Tidak ada pengaruhnya sama sekali bahka mereka suaranya semakin kecil saja. Ah memang dasar mereka tidak bertenaga.

Saat di saung, SF Iq mengelus-elus kelinci yang selalu muncul tiba-tiba di primary 1 itu. Kelinci yang sepertinya terlalu gemuk. Hahaha... saat SF Iq mengelus kelincinya, ia berkata "kelinci tuh ga punya ekor ya?" Spontan aku langsung tertawa. Masih menahan tawa karena suaraku yang makin hilang karena batuk. Dia tanya "kenapa ketawa?" Aku hanya geleng-geleng dan bilang "ga apa-apa SF" sambil menahan tawa. Dia itu membedakan antara huntut dan ekor padahal buntut dan ekor itu kan sama. Entah apa yang sedang ada di pikiran SF Iq saat itu. Yang pasti di tengah-tengah dia sempat berkata lagi "oh punya dia ekor. Nih ada." -,- ah dasar SF bocah.

Sedikit pelajaranku ketika yaah... sedikit observasi plus minus nguping pembicaraan para SF dan back up malam itu. Mereka kentara sekali abuse nya. Bahaya juga kalau tanpa bro R. Waktu si U*** kabur saja bro R wanti-wanti bro B dan semuanya di sana "no physical contact". Hmm... kalau ga diperlakukan seperti itu sama bro R, dengan tampang bro B yang helas sekali terlihat marahnya bisa-bisa si U***habis. Apa lagi bro B mengajak U***bicara di balik asrama. Lebih menyeramkan bukan?

Malam ini berlalu dengan curhatan antara aku dan si F di kamar. Plus berlalu seiring suaraki yang semakin memudar. :")
Fin.

Day 15 - Jumat, 18 Juli 2014
Semakin dekat dengan hari berakhirnya kami di sini. Bahkan ini bisa jadi minggu terakhir bagi AA dan BNP disini. Karena minggu depan ia hanya setengah hari dan tidak lagi ikut hingga malam. Hanya aku dan si F yang sepertinya dia juga sudah mulai ragu untuk ikut grup malam. Agak menyayangkan sekali. Kenapa ya mereka berdua ga bisa berubah pikiran. Apa aku yang mudah melunak atau mereka yang memang sulit menyesuaikan diri disini? Padahal... bukankan semakin hari di sini semakin menyenangkan? Tapi mereka masib saja tidak berani menyapa duluan dan jalan di paling depan untuk masuk ke asrama. Bahkan ke primary 1 yang Orang-orangnya juga semakin sudah bisa dekat dengan kami. Ah atau mungkin karwna kelakuan bro2 disini yang makin menjadi malah jadi bikin mereka takut... padahal sayang sekali loh. Kenapa sih mereka hanya mau memenuhi jam minimum magang kami. Hanya sekadar memenuhi kewajiban saja padahal disini kami diajarkan unrik tidak hanya sekadar memenuhi kewajiban tapi juga menjaga hubungan dan mengatur awareness kita. Bukankan 20 hari itu sudah menjadi hari yang singkat?

Seperti biasa paginya kami mengikuti morning briefing. Hari ini Chief nampak lebih galak dibanding hari-hari sebelumnya. Pasti semalam baru dapat konsekuensi karena kelakuan anak-anaknya di rumah yang ga ada yang pernah beres. Morning briefing di mulai dengan conduct dari bro Rsk. Ah kurang mengena dan kurang seru.

Setelahnya kami melihat bro R di ruang mayor office. 3 orang temanku main nyelonong aja. Ih mereka masih belum terbiasa ya dengan bro R. Mereka bukannya sudah tau kalau apapun harus dikomunikasikan. Ungat lah slogan mereka "always communicate" masa begini saja ga mau communicate. Yaah... aku akui kalau bro R udah bicara pasti panjang dan ga akan pernah berhenti sampai adzan. Tapi... ah ayolah. Akhirnya mungkin bro R menyadari keberhentian kami di depan ruangannya. Ia keluar dan meninggalkan bro b di dalam ruangannya. Dia mengajak kami mengobrol di saung seperti biasa. Dan... ya sudah kami cerita ini itu. Jahatnya si temanku yang bertiga ini malah bilang "ayo duluan ci sebagai orang yang pertama mengajak". Oh my.... sebegitu cueknya kah mereka dengan keadaan ini. Kenapa sih? Toh buktinya saat cerita mereka sesantai itu dan kita selalu mendapatkan ilmu baru bukan? Hmmpf... ga ngerti deh apa lagi yang ada di pikiran mereka. Yang pasti aku sih seneng dan senyaman inI cerita sama bro r. Bahkan kami udah tukeran pin BBM. semoga silaturahmi kami terus berjalan. Aamiin.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih karena telah menjadi saksi bisu...