Thursday 4 March 2010

Ibuku yang Tak Tertandingi

Ibuku...

dia sangat baik dan perhatian kepada aku. aku menyesal jikalau aku pernah berkata
"ibu gak perhatian."
sungguh aku menyesal. rasa kesepian yang selama ini melanda hati aku seolah hanya kiasan yang muncul dikala piringan emas ertutup awan, tapi saat awan kembali memudar... rasa sepi dan kehampaan itu seolah hanya akan jadi penyesalan.

kadang, aku berpikir apa ada ibu yang lebih baik dari ibu yang ku miliki?
baik, perhatian...

ia rela bangun di malam hari untuk memasak bagi keluarga kami, sedang paginya ia harus bangun untuk mempersiapkan segalanya bagi keluarga kami. sedang ia terus bekerja setiap harinya hingga lelah. tak pernah ku lihat ia beristirahat dengan santai.
jikalau Tuhan memberi aku sebuah kekuatan untuk bisa membaca apa yagn dipikirkan dan dirasakan Ibu, mungkin aku akan menderita. karena terus dan terus nantinya akan ku dengar rintihan hatinya. aku tahu ia menjaga perasaannya.

maaf ibu... jikalau aku melakukan kesalahan yang membuatmu menangis, membuatmu merintih, membuatmu terluka.

maaf ibu... jikalau cintaku terkadang pudar, sedang cintamu tak pernah berkurang.

maaf ibu... jikalau suatu hari nanti kau tak dapat berangkat ke rumah Allah karena aku tak bisa memenuhinya, walaupun begitu aku kan tetap berusaha ibu.

maaf ibu... jikalau suatu hari Tuhan memanggil aku pergi sebelum dirimu, dan aku belum sempat meminta maaf padamu.

maaf ibu... jikalau suatu hari nanti aku tak ada lagi daya upaya untuk menemanimu.

terimakasih ibu... karena jasamu aku menjadi aku yang seperti ini.

terimakasih ibu... karena dirimu aku bisa memiliki emas yang paling mahal di seluruh dunia.

terimakasih ibu... karena dirimu semua orang mengenal namaku, memanggil namaku.

Tuhan... jika aku boleh memesan, jangan ambil dia sebelum apa yang aku mau tentangnya tercapai

Tuhan... jika aku boleh memesan, jangan sampai airmatanya mengalir deras seperti bendungan yang meluap.

Tuhan... jika aku boleh memesan, kabulkanlah semua yang ia inginkan

Tuhan... jika aku boleh memesan, peluklah dia, kasihi dia, cintai dia, rangkul dia di setiap detiknya.

Tuhan... jika aku boleh memesan, jangan biarkan dia terjatuh dan terluka, biar saja aku terluka.

Tuhan... jika aku boleh memesan, biarkan dia tetap bersama diriku sampai aku menghembuskan nafas terakhirku.

_RedRose

No comments:

Post a Comment

Terimakasih karena telah menjadi saksi bisu...