Tuesday 16 October 2012

Lelah Sepulang Kuliah


Hai. Hari ini... sama seperti kemarin. Melelahkan. Hari ini baru selesai kuliah jam 5, lebih lambat dari hari biasanya. Hari ini juga tidak ada yang spesial. Hanya ada aku dan segudang kelelahan yang membuat otak makin buntu buat mikir dan melakukan apapun. Oh iya, MEK hari ini potong rambut. Potongan rambutnya sangat tidak cocok dengannya. Mukanya tambah chubby. Aku tidak suka. Eh... tapi peduli apa aku. Suka ga suka itu tidak akan berpengaruh apa-apa kan?

Oh iya, aku sampai lupa, kemarin aku bertemu MAR loh. Apa aku sudah cerita? Intinya dia sudah lulus. Pertemuan dengannya kemarin itu sangat langka. Dia... juga memotong rambutnya. Terlihat lebih rapi dan manis. Mengingatkanku pada RF.
Selama aku mengetik postingan ini, aku sedang menunggu upload tugas. Lamaaaaa sekali. Padahal tarif modemnya naik. Maksudnya, tarif yang unlimited harian reguler sudah tidak ada. Adanya yang premium. Ideal nya, kecepatannya nambah dong. Secara harga juga lebih mahal. Pakai kata “premium” lagi. eh... sama aja. Malah kadang aku pikir lebih cepat yang reguler. Menunggu upload file 17.271 kb saja lamanya minta ampun. Gagal 3 kali lagi. menyebalkan.

Dan setelah aku menuliskan kata menyebalkan attachmentnya selesai. Hahaha... bagus lah kalau modem ini sadar diri. Oh iya... aku ingin memposting tentang drama korea lagi. Pasta dan Thankyou. Kedua drama itu bagus ternyata. Tapi, mungkin tidak sekarang. after exam maybe.

Sehabis semua attachment tugas selesai dan tulisan ini di posting, aku mau tidur sejenak. Lelah sekali. Kaki ini rasanya seperti mau di pisahkan dari badanku. Seperti teriak minta di pijat. Siapa yang mau pijat kaki saya? sendiri begini.
Ngomong-ngomong, aku agak iri sama persahabatan pria. Mereka nampak lebih akrab dan menyenangkan ketika bersahabat ketimbang wanita. Maaf ya agak random. Aku yakin postinganku akhir-akhir ini akan serandom ini. bahkan bisa saja lebih parah dari ini. hahaha....

 sampai jumpa lagi. :)


_RedRose

No comments:

Post a Comment

Terimakasih karena telah menjadi saksi bisu...