Friday 6 January 2012

Bad Day


Jumat, 06 Januari 2012

Hai!

Ini postingan pertamaku di awal tahun 2012 ini. Selamat tahun baru!!

Postingan pertama ku di awal tahun ini menjadi postingan yang kurang menyenangkan bagiku. Aku juga tidak paham apa kurang menyenangkan atau bisa ku katakan sangat tidak mneyenangkan. Aku sangat tidak suka dengan berita yang ku dengar sore ini. Aku merasa sampai sekarang aku pasti sedang bermimpi buruk... mimpi buruk yang sangat panjang.

Ibu baru saja sampai rumah pada sekitar pukul 15.25 sore ini. Sebelumnya hujan. Cukup deras. Melihat ini sudah memasuki musim hujan. Ibu bilang pada ayah “benar pak!”. Aku bertanya padanya apa yang benar. Ia menceritakan keluhannya sejak tadi malam pada bagian payudaranya yang sebelah kiri dan setelah di lihat dengan teman kantor ibu yang perawat ibu bilang ada benjolan di sana. Ibu bilang seperti kanker.

Kau tahu apa yang datang dalam pikiranku? Tidak ada... pikiranku benar-benar kosong seketika setellah ibu mengatakannya. Bahkan kata pertama yang ku ucap “BOHONG!”

Ibu mengatakan hal yang benar-benar menyadarkan pikiranku. “masa soal penyakit ibui bohong dek!” dengan nada sedih dan sedikit kesal dan kecewa.

Aku menundukkan kepalaku... aku benar-benar tertunduk. Sekarang semua pikiran kacau mulai ada di otakku. Aku berteriak dalam diriku sendiri. ini pasti obhong. Ga mungkin. Aku pasti mimpi. Aku ga percaya. Allah tidak mungkin sekejam itu padaku. Pasti ibu baik-baik saja. Ibu pasti sehat kan? Iya kan? Ini pasti bohong kan??

Tanpa aku sadari air mataku berlinangan. Air mataku jatuh deras membasahi pipiku. Apalagi setelah ibu mengatakan kalau aku tidak percaya aku boleh merabanya dan merasa benar ada benjolan atau tidak.

Pandanganku buram. Rasanya mataku benar-benar terpadati air mata. Hidungku panas dan sakit. Aku tidak bisa menahannya lagi. Aku menyibukkan tanganku dengan melipat kerudung yang baru saja ku keluarkan dari kantung belanjaan. Tapi aku benar-benar kehilangan akal ku. Aku benar-benar berpikir aku bisa gila karena ini. Aku pindah ke depan pinto. Menatap ke luar, menghapus air mataku. Ibu tertidur di kamarku. Aku tak bisa masuk dan melihatnya. Kalau aku melihatnya sekarang, aku bisa semakin gila. Aku menoleh ke arah kaca. Melihat bayanganku yang samar di kaca jendela. Aku melihat bola mataku yang masih basah dengan air mata. Aku mengatakan pada diriku sendiri. “Bangunlah! Aku pasti sedang bermimpi buruk sekarang.”

Aku ingin menjernihkan otakku dengan mandi dan keramas. Aku mendengar kakakku sedang bicara dengan ibu masalah kanker dan gejalanya yang dicari di internet oleh kakakku. Aku mohon... jangan bicarakan itu. Ini kan bohong. Jangan lagi bicarakan itu. Aku mendengarnya... aku bisa mendengarnya dengan jelas dari balik dinding kamar mandi. Ku mohon hentikanlah pembicaraan itu...

Aku mulai mengeluarkan suaraku. Aku bernyanyi dalam tangis di kamar mandi. Aku rasa saat ini tempat paling aman untuk ku meluapkan emosi hanya kamar mandi. Aku bernyanyi tapi... tetap saja suaraku bergetar. Pasti aku ketahuan ibu. Ibu pasti tahu aku menangis.

Apa ini salahku? Apa ini kesalahanku?

Allah aku mohon jangan... jangan biarkan ini semua terjadi. Aku yakin Kau tidak akan melakukan hal sekejam ini padaku. Kau tidak akan setega ini.

Ketika aku keluar kamar mandi, aku berusaha bernyanyi-nyanyi gembira. Tidak menatap siapapun termasuk ibu. Ketika aku melihat ibu mengeluh sakit memegang dadanya... aku tak berani menatapnya. Aku hanya mendengar keluahannya dan sekilas melihat punggungnya. Aku tak akan berani menatap wajah ibu. Aku tidak berani.

Bahkan ketika ibu mengajakku berbicara, aku berusaha menghindari pandangan matanya. Aku takut... sangat takut.

Jika boleh aku minta satu saja keajaiban. Aku ingin waktu berhenti sekarang. aku ingin waktu benar-benar terhenti dan tak lagi bergerak. Kumohon.

Kalaupun waktu tetap terus berjalan. Jadikanlah ini mimpi buruk yang panjang atau mungkin... jadikanlah kabar itu dugaan yang salah. Toh dokter tidak mengatakan apa-apa.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih karena telah menjadi saksi bisu...