Sunday 16 May 2010

The Diary of Red Rose

kemarin saya sempat dalam keadaan yang sangat sibuk sekali. shoting terus tiap hari sampai kaki di kepala, kepala di kaki. syuting Les 12 3 hari berturut-turut, syuting INVITE seminggu lebih, kejar-kejaran jadwal syuting dan ulangan. capek rasanya. setiap pulang bawaannya nangis, kesel sedikit bawaannya maraaaaah.... grrrr....

banyak yang ga peduli juga, capek rasanya. kalau saya mengikuti kata hati mungkin saya sekarang sudah membanting-banting orang-orang sampai tulangnya pada patah-patah. habisnya saya kesal sekali. apalagi ada orang yang tidak peduli dengan film Les 12 itu. yang katanya pulang jam 4 pagi tapi bilangnya sakit. sayang aja dalam 1 kelompok saya ada yang selalu membelanya, partner nya, atau bisa di bilang mereka itu belahan jiwanya. samapi ga ngerasa kalau mereka di manfaatin. maaf-maaf aja ya, insting saya itu tajam, saya tahu sekali kalau dia bukan orang yang baik. makanya sejak awal saya menjaga diri dari dia.

aneh juga kalau di pikir, habis orang itu tinggi hati sekali. menurut saya, saat dia telah memiliki satu hal saja yang bisa di banggakan, dia akan membanggakan dirinya selalu sampai dia bisa memiliki hal yang baru yang bisa di banggakan. saya agaknya kesal dengan dia tapi saya mesih bisa menjaga sikap dengan dia. dia itu suka sekali membicarakan teman sebangkunya, keburukannya yang seperti ini lah, yang seperti itu lah, yang begini lah, yang tukang boong lah. dan 2 orang belahan jiwanya itu percaya saja dengan dia. mereka berdua sepertinya telah masuk dalam perangkapnya. samapai-sampai mereka membelanya terus, selalu menganggap dia benar. padahal gara-gara dia kan film kami ter hambat. dan orang yang selama ini mereka kira parah, tukang boong, nyebelin, orang itu bisa solider dengan apa yang seharusnya kita jalanin dan selesain. dasar.... apa yang ada di pikiran orang-orang itu. rasanya saya mau membanting-banting mereka. mengombang-ambingkan mereka sampai pusing dan mereka muntah-muntah.

jujur saya orang yang menutup diri, ada banyak hal yang tak perlu mereka tahu tentang diri saya. karena itu membuat mereka tidak pernah tahu apa yang saya mau. hari itu saya sempat menangis di sekolah. entah kenapa hari itu saya tiak bisa menahan semua emosi saya. biasanya saya bisa menahan emosi ini. tiba-tiba saat saya sedang asik bengong, air mata saya menetes begitu saja. aihhhh... saya bingung harus jawab apa saat teman-teman bertanya kenapa. mana bisa saya biang kalau saya kesal dengan mereka. mekreka yang seakan tak peduli, tak memikirkan bagaimana nanti. bagaimana kelanjutan film kita kedepannya? maaf kalau saya harus menebalkan kata kita itu, karena kata itu benar-benar sudah tidak di perdulikan lagi sekarang. saya kesal kenapa mereka bisa santai sedang saya kejar-kejaran denngan waktu samapi saya tak ada waktu istirahat. kenapa mereka masih bisa bersenang-senang di saat seharusnya mereka berpikir. kenapa mereka tidak belajar serius sampai malam suntuk hingga kurang tidur, sedangkan saya kesusahan tidur karena belajar. kenapa mereka bisa se santai itu sedang saya kesakitan berjalan sendirian tertatih-tatih. saya lelah.

mungkin itu semua karena mereka tak akan tahu bagaimana rasanya jadi saya.

_RedRose

"kemarin mawar saya tumbuh, dan sekarang sudah layu lagi, sepertinya dia tahu saat dimana saya bisa harum, dan saat dimana saya bisa lemah dan kering"